
-
Last Updated: 06.12.2023

Sebagaimana halnya tanaman darat, tanaman air berkembang biak baik secara generatif (seksual) maupun secara vegetatif (aseksual).
Perkembangbiakan secara generatif dilakukan dengan membentuk bunga dan biji, dimana kemudian biji ini akan tersebar, terbawa arus atau angin dan menumbuhkan individu baru ditempat lain. Sedangkan secara vegetatif adalah dengan melakukan penggandaan diri melalui pembentukan tunas-tunas baru yang muncul dari bagian tubuhnya, seperti akar, sulur, atau daun. Dengan sifat-sifat seperti ini maka perbanyakan tanaman air dapat dilakukan dengan cara-cara tersebut, yaitu dengan menggunakan bijinya, maupun dengan menggunakan bagian tubuh tanaman itu sendiri. Perbanyakan secara vegetatif diketahui lebih sederhana dibandingkan dengan cara generative.
Di alam banyak tanaman air yang berkembang biak secara generatif (seksual) dengan membentuk bunga dan biji atau spora. Perbanyakan diri secara generatif akan terjadi apabila terjadi proses polenisasi pada bunga dari satu tanaman dengan tepung sari dari tanaman lain yang sejenis. Polenisasi atau pembuahan ini akan memungkinkan terbentuknya biji yang berpotensi untuk tumbuh sebagai individu baru.
Perbanyakan secara generatif memerlukan setidaknya 2 individu tanaman. Tanaman-tanaman tersebut diharapkan akan membentuk bunga (diatas permukaan air). Setelah bunga terbentuk selanjutnya dilakukan polenisasi. Di alam, jenis-jenis serangga tertentu diketahui sering membantu proses polenisasi tersebut, akan tetapi dalam lingkungan akuarium polenisasi perlu dilakukan secara buatan untuk memindahkan pollen (tepung sari) dari benang sari ke putik bunga. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan sikat halus. Dalam beberapa hal, pembuahan dapat dilakukan dengan pollen dari individu yang sama, sehingga akan dihasilkan individu baru yang sama secara genetik.
Apabila polenisasi (pembuahan) berhasil, tanaman akan membentuk biji. Biji-biji ini selanjutnya dapat ditanam di tempat baru. Penanaman biji tanaman air sebaiknya dilakukan pada tanah macak-macak, jangan pada tanah yang terendam air. Pada saat tanaman muda telah tumbuh, air bisa ditambahkan sedikit demi sedikit sehingga daun tanaman baru ini akan selalu terendam air. Tanaman baru disarankan untuk dipindahkan ke akuarium atau tempat lain setelah mencapai ketinggian 10 cm.
Sebagian besar tanaman air berkembang secara vegetatif, baik di alam maupun di akuarium. Pada perkembangbiakan secara vegetatif ini tanaman induk akan menghasilkan anakan yang mempunyai sifat-sifat genetik yang persis sama. Perkembangbiakan secara vegetatif dapat berlangsung melalui pembentukan sulur, tunas akar, dan tunas daun.
Berikut adalah beberapa cara perbanyakan tanaman air secara vegetatif:
Tanaman air berbatang pendek seperti V alliseneria atau Cryptocoryne pada umumnya membentuk sulur (cabang lateral) yang menjalar dipermukaan media. Pada ujung sulur ini, tumbuhan baru akan terbentuk yang selanjutnya akan membentuk sulur lagi dan begitu seterusnya. Anda dapat memisahkan tumbuhan baru ini dengan cara memotong sulur tersebut dan memindahkannya ke tempat lain. Pemotongan hendaknya dilakukan apabila individu baru tersebut telah berukuran kurang lebih 1/3 atau 1/2 ukuran induknya. Untuk spesies Cryptocoryne dianjurkan untuk dipotong setelah individu baru berukuran sama dengan induknya. Pemotongan yang dilakukan terlalu dini, pada saat individu masih terlalu kecil, akan menyebabkan individu baru tersebut mati.
Untuk tanaman terapung, seperti Pistia sp, sebaiknya pemotongan tidak dilakukan. Pada umumnya apabila individu baru tanaman terapung telah bisa mandiri, sulur akan membusuk dan putus dengan sendirinya.
Beberapa jenis tanaman air dapat membentuk tunas daun, seperti misalnya Microsorium pteporus, atau beberapa spesies Ceratopteris. Tunas akan terbentuk pada pinggiran daun tanaman yang bersangkutan. Pada jenis yang lain tunas tumbuh ditempat yang seharusnya untuk bunga, seperti pada jenis Aponogeton. Sedangkan pada beberapa jenis Echinodorus tunas tumbuh pada bagian tangkai bunga yang terendam air. Anda dapat memisahkan tunas-tunas ini sebagai bakalan individu baru.
Pada jenis Ceratopteris, tunas dapat dipicu dengan memotong daun tua dari tumbuhan induk. Kemudian rendam potongan daun tersebut. Setelah beberapa hari, dari potongan daun tersebut muncul tunas-tunas baru yang kemudian dapat ditanam sendiri-sendiri.
Spesies Cryptocarion, Echinodorus, dan beberapa jenis lainnya memiliki akar tinggal sebagai modifikasi batang. Pada akar tinggal ini bisa muncul tunas-tunas baru. Tunas ini dapat dipisahkan untuk memperbanyak individu tanaman yang bersangkutan. Pemisahan tunas hendaknya dilakukan apabila tunas tersebut setidaknya telah memiliki 10 helai daun, atau ukurannya telah mencapai separuh dari tanaman induknya.
Dalam melakukannya, keluarkan akar tinggal tanaman dari dalam media, kemudian potong akar tinggal tersebut dengan pisau yang tajam sedekat mungkin ke tanaman induk. Hati-hati cabut tunasnya. Tutup kembali akar tanaman induk dengan media. Selanjutnya tunas dapat dipindahkan ketempat lain.
Akar tinggal tua dapat pula dijadikan sebagai bibit tanaman baru, dengan catatan, selama akar tersebut masih hidup. Potong akar tinggal yang tidak berdaun sejauh 5 cm dari tajuk daun. Selanjutnya potong-potong akar tersebut sepanjang masing-masing 5 cm. (Untuk Nyphaea dan Nuphar dianjurkan 10 cm). Kemudian tanam akar tersebut ditempat baru. Setelah beberapa lama dari akar tersebut akan muncul tanaman baru.
Stek batang dilakukan dengan memotong batang tanaman induk, selanjutnya batang tersebut ditanam dalam media. Gunakan pisau tajam atau gunting dalam melakukan pemotongan, jangan dipatahkan dengan tangan. Potongan batang sebaiknya berukuran antara 15-20 cm dan memiliki setidaknya 3 atau lebih bakal tunas cabang.
Pada tanaman-tanaman yang tidak sensitif seperti Ludwigia, Hy grophila, Heteranthera zosterifolia, potongan batang dapat dilakukan sepanjang bisa ditemukan 1-2 bakal tunas cabang.
Pemisahan dapat dilakukan pada suatu rumpun tanaman. Potong rumpun tanaman tepat ditengah- tengah., sehingga masing-masing memiliki titik tumbuh vegetatif. Pendekan akar tanaman, kemudian buang sebagian daun sehingga proporsional dengan tajuk akar masing-masing pisahan. Selanjutnya tanam masing-masing pisahan tersebut pada media yang sesuai. (WP)
Referensi:
Purwakusuma, W. (2003). Perbanyakan tanaman air. Aquatica Magazine Vol.01 No.03, 33-34.
Features
Silakan Login untuk memasang iklan jual-beli.
Jual-beli
USB Desktop Aquarium
No Warranty
BolehDeals Aquarium LED ...
No Warranty
Ultra-quiet Mini DC12V ...
No Warranty
Air Bubble Stone Aerator ...
No Warranty
Aquarium Fish Tank Water ...
No Warranty
Jual aquarium / akuarium ...
Jual aquarium / akuarium merk fishland seperti ...
Berita terbaru
- 1 Profil Proyek Ikan Hias Maluku
- 2 Sekilas Kiprah Cupang Hias di Eropa
- 3 Aquatic Show 2003
- 4 Aquatic Show Serie II
- 5 Kontes Cupang Hias Nasional INBS Award II
- 6 The 3rd ZNA Jakarta Koi Show 2003
- 7 Bandung Louhan Explosure Exhibition and Competition 2003
- 8 Kontes ikan hias nasional IV, November 2002 Gajah Mada Plaza - Jakarta
Event
Le salon ExpoZoo
Le salon ExpoZoo
KONTES IKAN SILUK ...
KONTES IKAN SILUK (AROWANA) DAN PAMERAN IKAN ...
EXPO SALONS - ANIMAL EXPO
EXPO SALONS - ANIMAL EXPO
Aquabex 2015: Bekasi ...
Bagi anda yang berdomisili di sekitar kota ...
Community
Follow Klubikan.com
Who's Online
We have 19 guests and no members online
Comments
I needs to spend a while studying more or working out more.
Thank you for excellent information I used to be in search of this information for my mission.
can earn extra cash every month with new monetization method.
This is the best adsense alternative for any type of website (they
approve all websites), for more info simply search in gooogle:
murgrabia's tools
RSS feed for comments to this post