Mungkin belum banyak di antara hobiis yang menyadari bahwa fungsi wadah kaca atau lebih sering dikenal sebagai akuarium bukan hanya digunakan untuk memelihara ikan saja.

Sebenarnya masih banyak yang bisa kita pelihara dan kita tampilkan dalam wadah kaca ini. Sebagai contoh, sebuah wadah kaca dapat berfungsi sebagai sebuah terrarium, yaitu sebuah tempat yang digunakan untuk memelihara hewan-hewan yang hidup di darat (terrestrial), selain berfungsi sebagai sebuah akuarium seperti yang selama ini sering dikenal yaitu sebagai sebuah tempat untuk memelihara ikan.

Apabila dicermati lebih lanjut, masih banyak fungsi lain dari wadah kaca ini. Pada umumnya, setiap jenis penggunaan mempunyai istilah atau penamaan tersendiri sesuai dengan fungsinya. Istilah riparium misalnya, mengacu pada penggunaan wadah kaca sebagai sebuah miniatur ekosistem yang secara spesifik menggambarkan 'water bank', suatu daerah transisi ketika daratan bertemu dengan air di pinggir sungai atau rawa-rawa. Istilah vivarium digunakan bila kita men'set-up' wadah kaca hanya untuk memelihara binatang saja, tanpa terlalu mementingkan segi estetiknya. Dalam hal ini dekorasi hanya cukup disiapkan seperlunya saja. Selain itu dikenal pula istilah akuarium tanaman atau aquascaping sebagai sebuah akuarium yang diset sedemikian rupa untuk menggambarkan keindahan taman di bawah air.

Dari istilah-istilah di atas, tentu saja bisa kita ketahui bahwa sebenarnya masih banyak hewan- hewan selain ikan yang bisa kita koleksi dan ditampilkan dalam suatu wadah kaca. Salah satunya, yang relatif memiliki kedekatan dengan penggunaannya sebagai sebuah akuarium adalah sebagai sebuah paludarium atau dengan kata lain sebagai sebuah aqua- terrarium. Paludarium merupakan

sebuah wadah kaca yang diset sedemikan rupa sehingga kurang lebih rasio perbandingan 50:50 antara air dan daratan, artinya 50% bagian dari wadah berupa air dan 50% sisanya berupa daratan, Paludarium boleh dikatakan merupakan sebuah miniatur ekosistem rawa, yang terdiri dari bagian daratan dan air. Didalamnya bisa dipelihara berbagai jenis hewan yang sesuai dengan ekosistem demikian.

Paludarium paling sederhana sering secara tidak sengaja ditemukan pada para hobiis tingkat pemula, yang mencoba men'set-up' akuarium miliknya dengan sepotong bog-wood { akar bakau ) untuk memelihara seekor atau beberapa ekor kura-kura. Paludarium sesungguhnya bisa sangat rumit konstruksinya, serumit konfigurasi akuarium hobiis tingkat lanjut dalam mendekor akuarium miliknya.

Meskipun demikian tidak berarti bahwa sebuah paludarium harus rumit. Hal ini akan tergantung pada ekosistem yang ingin di modelkan dan keindahan yang ingin ditampilkan, serta pada pilihan hewan yang dikehendaki.

Pemilik Paludarium sering mendekor scapingnya untuk menggambarkan sebuah daratan dimana terdapat tetesan air (Small waterfall) yang dipenuhi dengan tanaman-tanaman yang tumbuh di pinggiran perairan, seperti pakis, lumut (moss) atau tanaman yang terdapat di hutan-hutan tropis seperti anggrek Di bagian air, bisa ditanami dengan tanaman air biasa, selama komposisinya tidak merusak konfigurasi paludarium secara keseluruhan.

Pada sebuah paludarium, hobiis biasanya memelihara hewan-hewan amphibi yang sesuai. Hewan amphibi yang paling popular dipelihara dalam paludarium adalah kodok dan salamander, selain kura-kura. Katak beracun amazon, salah satu hewan paling berbisa dimuka bumi ini dan juga salah satu hewan paling menakjubkan warnanya, merupakan salah satu hewan yang sangat populer dipelihara dalam paludarium. Hewan lainnya yang lazim dipelihara di paludarium adalah salamander dan newt (kadal air, jenis salamander kedi).

Perlu dicatat, seringkali hewan-hewan amphibi adalah hewan yang unik, tetapi tidak cantik, sehingga tidak menarik perhatian orang awam. Dan mungkin tidak semua orang dapat menerima kehadirannya dalam rumah, karena alasan emosional, seperti jijik, geli atau mengerikan. Lain halnya dengan ikan hias, seperti Lou Han, yang sangat cantik.

Kendala inilah yang menjadi halangan utama bagi penjualan hewan-hewan amphibi memasuki pemasaran hewan peliharaan. Ditambah dengan kesulitan pemeliharaannya, semakin sulitlah kita menemui hewan-hewan ini di pasaran.Sangat sayang sekali trend paludarium belum terlalu dikenal di tanah air, juga trend memelihara jenis-jenis amphibi, padahal Indonesia adalah daerah yang kaya akan flora dan faunanya. Dengan memakai bahan lokal kita bisa saja go-intemasional. Banyak hewan-hewan lokal kita yang sebenarnya sangat dihargai di luar negeri. Semoga tulisan singkat ini bisa meningkatkan minat kita memiliki paludarium di rumah.

Paludarium dalam Arti Umum

Paludarium berarti aquarium dengan rasio 50/50 darat dan air. Mungkin pembaca sering melihat suatu produk terbuat dari bahan resin yang menggambarkan air terjun ditata diatas suatu aquarium pendek ? Itu memang menggambarkan paludarium, walaupun kurang cocok bila hendak memelihara hewan lainnya selain ikan ( karena sangat mungkin hewan-hewan yang kita pelihara akan kabur ). Paludarium dibuat bila kita hendak memelihara hewan-hewan yang memerlukan tempat hidup air dan darat. Bagaimana mensetup suatu paludarium secara sempurna tergantung dari imajinasi pemilik, hewan dan tanaman yang hendak dipelihara, dan luas tempat yang tersedia.

(Johannes S.)