Bandung kembali dimeriahkan dengan perhelatan kontes ikan Louhan. Kali ini acara tersebut dilaksanakan di Bandung Trade Center, sebuah pusat perbelanjaan yang relatif baru dibuka, yang berlokasi di Jl. Dr. Junjunan.

Perhelatan Louhan ini diberi judul AQUATIC SHOW Serie II yang dilaksanakan pada tanggal 22 - 30 Maret 2003. Acara ini merupakan acara lanjutan dari acara serupa yang dilakukan beberapa waktu sebelumnya, yaitu AQUATIC SHOW Serie II.

Obsesi untuk mencoba meningkatkan kemampuan diri sendiri nampak kental dalam acara ini, seperti terlihat dari tim penilai yang seluruhnya berasal dari Indonesia, bukan orang-orang dari negara tetangga seperti sering dilakukan pada acara-acara serupa. “Kami ingin menghargai juri kita sendiri, dan saya lihat Juri kita juga sudah mampu untuk hal tersebut” ujar Bunawan, salah satu penggagas acara tersebut. Oleh karena itu, panitia memutuskan untuk menunjuk tim juri dari Indonesia, yaitu: Nandi dari Bandung, Hans dari Jakarta, Raymond dari Yogyakarta, dan Bunawan sendiri. Sistem penjurian yang dilakukan adalan sistem terbuka, dimana penonton dapat menyaksikan langsung juri-juri yang sedang melakukan penjurian pada ikan-ikan yang dilombakan. Ini merupakan sistim baru, berbeda dari yang dilakukan pada Serie I. Selain itu sistem nominasi 10 besar juga baru dilaksanakan pada kontes kali ini.

Setidaknya 170 peserta berpartisipasi dalam acara ini, mereka tersebar pada seluruh kelas dengan sebaran: Kelas A : 11 peserta ,Kelas B: 22 peserta, Kelas C:20 peserta, Kelas D:37 peserta , Kelas E:26 peserta , Kelas F : 15 peserta , Kelas G: 19 peserta, dan Kelas H:20 peserta. Setiap perserta dikenai biaya pendaftaran Rp. 400 000, kecuali kelas D dan E, masing- masing Rp. 500.000,-

Untuk menampung peserta sejumlah itu panitia telah menyiapkan kurang lebih 250 buah akuarium. Sedangkan air untuk keperluan akuarium tersebut didatangkan langsung dari PDAM setempat. Bunawan mengatakan bahwa pada perhelatan kontes kali ini terdapat sedikit kesulitan, terutama dalam ruangan kontes. Menurutnya tempat yang tersedia sangat terbatas sehingga tidak leluasa dalam melakukan banyak hal. Perlu diketahui bahwa untuk kontes tersebut tidak disediakan ruangan khusus tersendiri, tetapi menempati ruang-ruang yang berada diantara toko-toko yang berada di pusat perbelanjaan tersebut. Dengan konfigurasi ruangan seperti itu Buwanan harus membatasi jumlah perserta yang ingin berpartisipasi pada acaranya. “Tempat ini hanya mampu menampung 200 buah akuarium” tuturnya.

Setelah AQUATIC Show II, Bunawan telah merencanakan pula kelanjutan dari seri kontes Louhan ini, yaitu Aquatic Show III. “Kami sedang mempertimbangkan tawaran dari salah satu mail di Bandung”, demikian kata Bunawan. Kemungkinan besar AQUATIC Show seri III tersebut akan dilaksanakan dalam waktu tidak lama lagi. Semoga. (Han's)