Maraknya Louhan di Indonesia, tidak dapat dipungkiri men/pakan awal terbenamnya berbagai jenis ikan hias di Indonesia, termasuk Cupang Hias, yang merupakan salah satu jenis ikan hias asli Indonesia.

Meskipun demikian tidak berarti bahwa hobiis ikan “centil” ini ikut terbenam pula. Mereka masih tetap eksis, dan masih tetap melakukan kegiatan rutinnya dalam melakukan breeding dan kegiatan lainnya. Mungkin karena presentasi relatifnya menjadi sedikit dengan tiba-tiba munculnya pehobi baru di ikan Louhan, suara dan kegiatan hobiis cupang ini seakan tidak terdengar.

Meskipun tampak memudar di negeri asalnya, cupang tetap merupakan ikan favorit di negara lain, khususnya Eropa. Mereka sangat kenal bahwa ikan yang satu ini salah satu asal muasalnya adalah dari Indonesia. Bahkan Dr. Eduard Schmidt Focke, seorang breeder ikan hias kawakan asal Jerman, menyempatkan diri untuk berburu cupang Uar asal Indonesia dengan kolega Indonesianya beberapa puluh tahun lalu,untuk menelorkan ciptaannya yang terkenal “Black Betta”.

Berikut adalah beberapa kegiatan yang berhubungan dengan cupang hias di Eropa yang diharapkan akan dapat memicu kembali dunia percupang hiasan Indonesia yang tampak lesu. Meskipun tidak berkiprah di Indonesia, masih banyak tempat di dunia yang akan dengan senang hati menerima kehadiran ciptaan-ciptaan variasi cupang hias yang indah ini.

Tepatnya tanggal 1-3 November tahun 2002 untuk pertama kalinya diselenggarakan kontes Cupang Hias di Jerman (Loehne) , Kontes ini dinamakan GermanBettaDivision yang di selenggarakan oleh penggemar Cupang yang cukup terkenal di Eropa bernama Dominik Kirchner. Untuk membuat kontes ini lebih menarik dan bergengsi .Dominik Kirchner sengaja mengundang juri cupang hias terkenal Dunia bernama Rajiv Masillamoni ( Swiss ) dan Peter Goettner ( USA ). Kedua juri ini sangat dikenal oleh para penggemar Cupang Hias dunia maupun Indonesia, terutama penggemar Cupang Hias Halfmoon. Sebab Rajiv adalah salah satu penemu Cupang Hias Halfmoon di dunia. Sedangkan Peter Goettner terkenal dikarenakan dia sering memenangkan kontes- kontes ai USA. Ikan-ikan Peter sering memenangkan contest IBC maupun yang lainnya sebagai the best of show.

Kontes GermanBettaDivision ini diikuti oleh sekitar 280 ikan Cupang Hias yang berasal dari Swiss , Jerman dan Indonesia. Dari Indonesia sendiri diwakili oleh 2 peserta yaitu Ronald Kusuma dan penulis (Eddy Chandra). Hasil yang didapat oleh wakil Indonesia sendiri cukup memuaskan. Ronald Kusuma memenangkan juara 1 , 2 dan 3 pada kategori Crowntail dan juga juara 1 pada kategori Double Tail. Sedangkan penulis berhasil meraih The Best Female of Show GermanBettaDivision, The Best Reserve Female of show serta ranking ke 4 dan ke 5 pada kategori Crowntail. The Best Male of Show GermanBettaDivision pada akhirnya diraih oleh Markus Gutzeit asal Jerman. Pada periode tahun 2003 ini, kontes-kontes cupang hias di Eropa tampaknya akan lebih bertambah semarak lagi. Kontes Cupang hias pada periode ini akan di awali dengan kontes di Swiss, yang akan diselenggarakan pada tanggal 2-4 Mei 2003. Disusul kemudian dengan Kontes IGL Jerman / Stockheim pada tanggal 23 - 25 Mei 2003 , dan Kontes IBSC di Dijon Perancis yang akan diselenggrakan pada tanggal 6-8 Juni 2003. Selain itu masih akan ada lagi kontes - kontes lainnya. Oleh karena itu bagi para pehobi ikan cupang di tanah air, masih terbuka peluang untuk dapat mengikuti acara-acara bertaraf internasional ini. Bagi mereka yang berminat untuk berpartisipasi atau untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dapat menghubungi penulis melalui e-mail: chandraeddvfaweb.de

Semoga dengan adanya kegiatan- kegiatan tersebut diatas akan mampu terus memicu adrenalin para pehobi cupang di tanah air, sehingga dunia percupanghiasan Indonesia bisa bergairah kembali. (Eddy Chandra , Koin, Feb 2003)