Keindahan taman bawah air merupakan keindahan yang tiada taranya. Keanekaragaman jenis tanaman yang diatur dengan apik, serta kombinasinya dengan jenis-jenis ikan tertentu akan dapat memancarkan keindahan yang spektakuler, membuat betah mereka yang memandangnya dan bahkan mampu untuk melupakan kejenuhan akibat rutinitas kehidupan sehari-hari.

Dalam usaha mencapai keindahan yang hendak dicapai, banyak hal-hal yang perlu diperhatikan, baik faktor teknis maupun non-teknis. Berikut ini AQUATICA memaparkan suatu perbincangan singkat dengan Bapak Sutrisno, seorang tokoh senior dalam dunia per-aquascaping-an di Bandung.

AQUATICA ( A ) : Sebenarnya apa saja yang menjadi kendala utama dalam mendekor akuarium ? Bagaimana sebuah akuarium bisa disebut indah atau tidak ?

SUTRISNO ( S ): Yang menjadi kendala dalam mendekor sebuah akuarium datang dari segi teknis dan non-teknis. Segi teknis berhubungan dengan kondisi air akuarium, letak atau penempatan akuarium dalam sebuah ruangan, penerangan akuarium, dan sistem filtrasi. Sementara segi non-teknis datang dari pemilik akuarium itu sendiri. Akuarium dapat dipandang sebagai suatu seni, tidak semua orang bisa menikmati sebuah kaiya seni yang sama. Oleh karena itu dalam mendekor akuarium diperlukan komunikasi dari pemilik tentang keinginannya.

(A) : Lalu kira-kira aspek apa saja yang perlu diperhatikan dalam mendekor akuarium ?

(S): Bagi saya, aspek yang perlu saya perhatikan adalah bahwa nantinya akuarium itu akan berperan sebagai apa dalam posisi penempatannya dalam sebuah ruangan. Apakah sebagai Vocal point dalam suatu interior atau sebagai tambahan belaka. Aspek yang akan ditampilkan dalam akuarium tersebut tergantung dari penempatan akuarium tersebut dalam ruangan. Dekor akuarium yang ditempatkan di pusat ruangan sebagai main display tentu akan berbeda dengan dekor akuarium yang akan ditempatkan dalam sudut ruangan.

(A) : Kalau boleh tahu bagaimana dengan latar belakang Anda sendiri ?

(S): Saya mulai terjun ke dunia aquascaping sejak tahun 1975-an. Sebelumnya saya menggeluti hobby gardening, lalu mulai merasa tertarik ke dalam dunia aquagardening sampai sekarang. Saya mulai menjadikan bidang ini sebagai bisnis sejak tahun 1990-an.

Nama Panorama Aquarium sendiri mulai dipakai sejak akhir tahun 1997. Untuk saat ini saya menjalin mitra keija dengan OCARINA Aquarium di Jakarta yang mengkhususkan pada bidang aquascaping. Bagi pembaca yang tertarik bisa langsung saja datang ke tempat saya di PANORAMA Aquarium di Jl. Pulo Laut No.7, Bandung. Sementara pembaca di Jakarta bisa berkunjung ke OCARINA Aquarium di Jl. Nawi 3E, Jakarta selatan.

(A) ; Menurut Anda. Bagaimana peluang pasar dibidang yang satu ini ? Dan kira-kira apa saja yang menjadi kendala utama dalam bidang ini ?

S : Peluang pasar di bidang ini sangatlah besar menurut saya. Indonesia memiliki lahan yang luas sebagai tempat budidaya tanaman air maupun ikan hias. Di bidang aquascaping sendiri saya kira peluang bisnisnya masih sangat besar, karena trend aquascaping tak lekang dimakan waktu. Walaupun sekarang musim ikan lou han misalnya, penggemar aquascaping masih tetap banyak, ditambah sekarang ini negara kita sedang ditimpa krisis, banyak orang stress, aquascaping bisa menjadi salah satu sarana pelepas stress. Kendala utamanya adalah tidak semua produk lokal kita bisa mencukupi kebutuhan, terutama penggunaan tanaman air. Permintaan akan tanaman impor masih cukup tinggi. Harga tanaman impor tentu saja bisa dibilang sangat mahal. Hal tersebut dikarenakan produk lokal kita tidak sejalan dengan permintaan, tanaman tersebut bisa menjadi mahal karena tingkat pertumbuhannya sangat lambat, sehingga untuk memenuhi permintaan kita harus mengimpornya dari luar negeri. Sementara itu, untuk mengimpor seringkali datang hambatan dari pihak berwajib, karena izin yang sulit keluar, dan harus karantina terlebih dahulu. Saya sendiri disini juga berperan sebagai salah satu dealer resmi TROPICA, salah satu produsen tanaman hias khusus air terkemuka berskala internasional yang pusatnya ada di Denmark.

(A) : Bagaimana teknik mendekornya sendiri ?

[S) : Kuncinya adalah penyesuaian. Tadi sudah saya ¡elaskan mengenai penempatan akuarium dalam ruangan. Hal lainnya adalah nantinya akuarium ini akan menampilkan apa. Akuarium yang hendak menampilkan keindahan ikan akan sangat berbeda dekornya dengan akuarium yang hendak menampilkan tanaman saja. Disamping itu imajinasi akan sangat berperan disini. Di bisnis ini saya dituntut untuk berkreasi dengan hambatan jenis tanaman, luas akuarium, dan kendala-kendala lainnya seperti kondisi air. Kondisi air sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Tapi hal-hal teknis relatif mudah diatasi dengan pemanfaatan teknologi.

(A): Teknologi apa saja yang Anda maksudkan ?

(S) : Teknologi yang terutama sering digunakan adalah pemakaian chiller dan pemakaian C02. Chiller berfungsi sebagai pendingin air, digunakan agar suhu air bisa tetap stabil, kebalikan dari heater. Agar dapat mencapai pertumbuhan tanaman yang optimal, suhu harus berkisar antara 24°C. Sementara Pemakaian C02 dimaksudkan agar fotosintesis dari tanaman bisa lebih sempurna, sehingga pertumbuhan tanaman bisa lebih baik. Pertumbuhan tanaman yang baik akan sangat membantu dekor akuarium. Dekor yang baik sementara kondisi tanaman buruk akan menjadikan akuarium tersebut tampak buruk. Teknologi lainnya adalah perkembangan sistem filtrasi dan penerangan yang semakin maju. Saat ini sistem filtrasi yang paling baik adalah sistem overflow, sementara penerangan masih bisa menggunakan neon biasa, asal intensitas cahayanya sesuai. Untuk akuarium yang besar sebaiknya menggunakan lampu metal-halide karena mampu menjangkau seluruh permukaan akuarium dan juga menembus kedalaman air. Disamping itu pemakaian water kondisioner dan juga pupuk akan sangat membantu kestabilan akuarium sehingga kondisi akuarium akan selalu optimal.

(A) ; Apa harapan anda, dibidang ini ? Juga Bagaimana pendapat anda mengenai majalah AQUATICA khususnya?

S : Saya berharap agalr trend ini bisa lebih populer. Bidang aquascaping bisa disebut sebagai suatu seni. Tidak semua orang bisa menghargai atau menikmati suatu karya seni. Saya berharap agar nanti masyarakat bisa lebih mengerti akan bidang aquascaping. Untuk mencapai suatu keindahan dalam aquascaping dibutuhkan imajinasi dan perawatan. Dengan imajinasi kita bisa menciptakan akuarium yang enak dilihat, dan dengan perawatan yang baik kita bisa mempertahankan keindahan tersebut. Tanpa keijasama dua hal tersebut, keindahan aquascaping tidak akan tercapai. Dengan semakin populernya trend ini saya harap informasi tentang aquascaping akan lebih menyebar dan masyarakat akan lebih mengerti akan dunia aquascaping. Saya berharap dengan adanya majalah AQUATICA masyarakat bisa mendapat suatu media baru sebagai sumber info mengenai dunia aquatic pada umumnya dan dunia aquascaping pada khususnya.

(Johannes S.)

Referensi:

Johannes S. (2003). Sejenak bersama pakar aquascaping Bandung Pak Sutrisno. Aquatica Magazine Vol.01 No.03, 5-6.