
-
Last Updated: 06.12.2023

Bisnis penjualan ikan hias ternyata tidak dapat dipandang sebelah mata. Pasalnya, bisnis tersebut memiliki prospek yang cukup menjanjikan. Hal inilah yang menjadi salah satu alasan.
Dengan modal semangat, dua kakak- beradik Dadang Hamdan Ghofur dan Budi Nurjaman sukses mengembangkan bisnis ikan hias di Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Kecamatan Ciparay selama ini dikenal sebagai sentra produksi ikan konsumsi di Kabupaten Bandung, bahkan di Jawa Barat. Namun, karena menjamurnya kelompok petani ikan konsumsi, usaha itu mengalami kejenuhan dan stagnasi.
Di tengah situasi tersebut, Dadang dan Budi tampil dengan ide dan terobosan. Kakak-beradik ini memutuskan untuk mengembangkan usaha ikan hias. Mereka berdua memulai usaha pada 2005. Beberapa ikan hias yang mereka budidayakan antara lain ikan koi dan koki. Dadang bersama adiknya mulai menjalani usaha ikan hias ini sejak 2005 dengan nama Alvira Family. Usaha yang baru berjalan lima tahun tersebut makin menunjukkan eksistensinya ketika bantuan usaha dari Bank Mandiri mereka dapatkan. Pada 2009, Dadang mengajukan kredit ke bank untuk tambahan modal demi membuat semacam showroom di tempat usahanya. Mereka bercerita, usaha yang mereka geluti awalnya merupakan bisnis keluarga. Keluarga mereka mulanya peternak ikan konsumsi. Kemudian ketika hendak beralih ke ternak ikan hias, mereka pun patungan modal, termasuk modal dari orangtua.
Hingga akhirnya mereka bisa membeli lahan berupa kolam sekaligus membeli bibit ikan hias yang sekarang menjadi tempat usahanya di Jalan Raya Pacet No 219, Desa Sagaracipta, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung. Berbagai benih ikan hias seperti koi dan koki, manfish, botia lantas ditebar ke dalam beberapa petak kolam di atas lahan satu hektare.
Namun kakak-beradik ini mengaku lebih fokus pada ikan koi, koki, dan komet karena lebih cocok untuk daerah tropis. Dari tahun ke tahun, usaha mereka terus berkembang. Dari yang semula hanya membuka toko ikan hias di Pasar Ciparay hingga akhirnya mereka berinisiatif untuk membudidayakan berbagai jenis ikan hias. Dalam tahun pertama hingga tahun ketiga mereka menjalankan usaha, memang masih banyak kendala mengembangkan ikan hias. Misalnya dari kualitas ikan yang masih kurang diakui di pasaran. Tapi dari situ mereka terus memperbaiki kualitas hingga pasar pun lebih banyak yang menerima produk ikan mereka.
Usaha mereka kini dalam sebulan menghasilkan 20.000ekor ikan koi. Namun biasanya terjual hanya 10.000ekor, yang tergolong kelas 1,2, dan 3. Omzet usaha ini dalam sebulan bisa mencapai puluhan juta rupiah. Jika semua digabung, omzetnya dapat mencapai puluhan juta rupiah. Rata-rata sebulan bisa menghasilkan Rp 80 juta.
Dadang mengaku memasarkan ikan hias tersebut secara rutin ke kawasan Jalan Karapitan dan Terusan Pasirkoja, Kota Bandung. Ada juga pembeli dari Kabupaten Sumedang dan Garut yang langsung mengambilnya di Ciparay. Bahkan usahanya ini sudah dikenal ke pemasar ikan hias di daerah lain seperti Sukabumi, Blitar, dan Tulung Agung.
Sementara itu sang adik Budi mengaku dirinya agak pesimistis pada awal merintis usaha ikan hias ini. Namun setelah berkonsultasi dengan para pelaku usaha ikan hias lainnya, Budi merasa yakin bahwa usaha ini memiliki prospek yang baik. Usaha ini akan terus berkembang mengingat masih terbatasnya jumlah peternak ikan hias. Disinggung soal kendala menjalankan usaha ini, Budi mengisahkan dirinya sempat beberapa kali merugi dan tertipu orang lain yang menjadi rekan bisnis. Karena itu, dia kini harus pandai-pandai memilih rekan bisnis. Oleh karena itu kini mereka lebih banyak melibatkan anggota keluarga saja. Kerugian paling parah, tutur Budi, jika ikan terkena penyakit koi harvest virus (KHV). Seekor saja ikan terkena KHV, lebih dari 80% ikan lain pasti terjangkit pula.
Proses pengembangbiakan ikan koi bisa berlangsung tiga sampai enam bulan hingga menghasilkan produk yang siap jual. Setelah induk bertelur, lantas telurnya dipindahkan ke kolam khusus hingga 15 hari kemudian menetas dan jadi bibit. Dari kolam pembibitan dialihkan lagi ke kolam pengembangan hingga cukup dewasa.
Harga satu ekor ikan hias bervariasi, tergantung kualitasnya yang biasa terbagi menjadi kelas 1,2,dan 3. Kualitas ini dilihat dari pola warna serta pola dasar antara lain bentuk, berat, dan panjang badan. Ikan yang paling mahal itu ikan dengan kualitas hampir sama kualitas ikan impor.
Features
Silakan Login untuk memasang iklan jual-beli.
Jual-beli
Air Bubble Stone Aerator ...
No Warranty
canister EHEIM Pro3 600L
Halo agan" saya mau jual canister EHEIM Pro3 600L ...
Jual aquarium / akuarium ...
Jual aquarium / akuarium merk fishland seperti ...
BolehDeals Aquarium LED ...
No Warranty
Aquarium Fish Tank Water ...
No Warranty
USB Desktop Aquarium
No Warranty
Berita terbaru
- 1 Profil Proyek Ikan Hias Maluku
- 2 Sekilas Kiprah Cupang Hias di Eropa
- 3 Aquatic Show 2003
- 4 Aquatic Show Serie II
- 5 Kontes Cupang Hias Nasional INBS Award II
- 6 The 3rd ZNA Jakarta Koi Show 2003
- 7 Bandung Louhan Explosure Exhibition and Competition 2003
- 8 Kontes ikan hias nasional IV, November 2002 Gajah Mada Plaza - Jakarta
Event
KONTES IKAN SILUK ...
KONTES IKAN SILUK (AROWANA) DAN PAMERAN IKAN ...
Le salon ExpoZoo
Le salon ExpoZoo
EXPO SALONS - ANIMAL EXPO
EXPO SALONS - ANIMAL EXPO
Aquabex 2015: Bekasi ...
Bagi anda yang berdomisili di sekitar kota ...
Community
Follow Klubikan.com
Who's Online
We have 26 guests and no members online
Comments
know that writing content is time consuming and boring. But did you
know that there is a tool that allows you to create
new posts using existing content (from article directories
or other websites from your niche)? And it does
it very well. The new posts are unique and pass the copyscape test.
Search in google and try: miftolo's tools
RSS feed for comments to this post